KONFLIK MAYBRAT MURNI KONFLIK OPM VS TNI
Gejolak perlawanan Perjuangan kemerdekaan Bangsa Papua, telah di lakukan sebelum bahkan setelah Papua di Aneksasi secara paksa oleh Indonesia, perlawanan tersebut terus berlangsung hingga saat ini. Memasuki Tahun 2021, perlawanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin memanas, mulai dari Wilayah pegunungan Tengah, Nduga, Intan Jaya dan sekitarnya, bahkan baru-baru ini perlawanan OPM telah mencapai wilayah kepala burung dimana pembantaian 4 orang TNI di wilayah kabupaten Maybrat.
penyerangan Pos Koramil yang mengakibatkan 4 TNI terbunuh oleh TPN-OPM di Kampung Kisor Kabupaten Maybrat pada Tgl 02 September 2021.
Akibat dari penyerangan tersebut, pendropan Aparat Gabungan TNI POlri yang semakin banyak di kabupaten Maybrat sebagai respon cepat dari TNI POLRI untuk mengejar dan menangkap Para Pelaku Penyerangan dan Pembunuhan 4 TNI di Pos Koramil di Maybrat, pendropan Aparat TNI yang sangat banyak menyebabkan Masyarakat dari beberapa distrik menjadi ketakutan sehingga banyak warga masyarakat yang memilih untuk mengungsi ke hutan, kampung tetangga, bahkan sampai ke kabupaten Sorsel maupun kota dan kabupaten Sorong.
Berdasarkan data dari KOALISI MASYARAKAT SIPIL PEDULI PENGUNGSI MAYBRAT, yang Bertajuk " KAMPUNG SU KOSONG". diperkirakan Jumlah pengungsi di kabupaten Maybrat kurang lebih 2.086 orang yang tersebar di dusun-dusun di dalam hutan, kampung-kampung tetangga, di wilayah kabupaten Maybrat bahkan sebaran para pengungsi juga ada di beberapa kota dan kabupaten seperti kota Sorong, kab Sorong, kab teminabuan, dan kab Bintuni.
Saat ini Pemerintah Gencar menyudutkan masyarakat sipil sebagai aktor atau pelaku pembunuhan 4 anggota TNI di kisor kab Maybrat, dari Pernyataan Juru bicara TPN-OPM yang mana telah mengakui bahwa penyerangan tersebut adalah murni di lakukan oleh OPM (Sumber; RepJabar Jubir OPM Klaim bertanggung Jawab atas Penyerangan Maybrat, 02 Sep 2021, 14.40 Wib)
Komentar
Posting Komentar